Tangis Haru Ki Anom Suroto kepada Anies Baswedan, Ada Apa?

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on linkedin
presiden 2024
Anies Baswedan di hadiahi gunungan wayang oleh ki anom suroto. Wayangan gunungan kesayangan ki anom yg pernah dibawa mentas sampai ke Rusia. /Foto : twitter maudy asmara)

SANTRI KERTONYONO – Silaturahmi Anies Baswedan di kediaman dalang nasional Ki Anom Suroto di Solo, Jawa Tengah diwarnai suasana haru bahagia. Anom Suroto memuji Anies Baswedan, khususnya atas kepeduliannya terhadap nasib dalang serta kesenian wayang kulit.

Dalam situasi ekonomi serba sulit akibat pandemi Covid-19, Anom melihat hanya Anies Baswedan yang memikirkan nasib para dalang wayang kulit. Menariknya, Anom Suroto secara terbuka juga menyebut Anies Baswedan sebagai Presiden.

Selama pandemi siapa yang peduli dengan dalang. Cuma satu, Pak Presiden kita ini (Anies Baswedan),” ujar Anom dan langsung diamini semua orang yang berada di ruang tamu rumahnya Selasa (15/11/2022).

Anies Baswedan tiba di Solo Jawa Tengah sejak Senin (14/11). Anies memiliki agenda menghadiri acara haul akbar ke-111 Habib Ali bin Muhammad Al- Habsyi di Solo. Sebelum hadir di haul akbar, Anies Baswedan lebih dulu bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Ribath Nurul Anwar Sragen Jawa Tengah.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bertemu dengan KH Ahmad Wafi Maimun (45) atau Gus Wafi, putra almarhum KH Maimun Zubair atau Mbah Moen. Kedatangan Anies disambut yel-yel “Anies Baswedan Presiden” serta takbir. Anies mendapat hadiah sorban, tasbih, minyak wangi dari Mekkah, dan kitab peninggalan Mbah Moen.

Kemudian pada Selasa pagi (15/11), Anies bertemu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang juga putra Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di salah satu hotel di Kota Solo, keduanya menikmati sarapan pagi bersama.

Silaturahmi Anies Baswedan berlanjut ke kediaman dalang nasional Ki Anom Suroto.  Di ruang tamu berdinding kayu jati itu, Anom menerima kehadiran Anies dengan hangat. Anom mengenakan kemeja batik warna krem dipadu celana gelap. Anies memakai baju warna senada. Usai mengungkapkan simpatiknya sekaligus menyebut Anies Presiden, Anom Suroto tiba-tiba terlihat emosional.

Dengan sedikit terisak, ia mengungkapkan harapannya kepada Anies Baswedan. Ia berharap besar Anies mampu mengembalikan kejayaan sekaligus kewibawaan Indonesia. Anom merasa sedih dengan kewibawaan Indonesia, yang menurutnya saat ini telah merosot sekaligus menjadi ejekan.

Mugi-mugi saget bilih wangsul kejayaan Indonesia, kewibawaanya juga kembali Pak,”tutur Anom Suroto dengan menyeka air mata.

Anom Suroto merupakan salah satu dalang wayang kulit terbaik yang dimiliki Indonesia. Anom menjadi satu-satunya dalang Indonesia yang pernah berpentas di 5 benua. Mendalang di Amerika, Jerman, Jepang, Spanyol, Rusia, Australia, India, Mesir, Nepal, dan banyak negara lain, hal yang biasa.

Atas kiprahnya memajukan wayang dan budaya, Pemerintah RI pernah menganugerahi dalang Ki Anom Suroto Satya Lencana Kebudayaan RI. Dalam silaturahmi itu, Anom Suroto juga menyempatkan nembang Jawa di depan Anies.

Ia mendaraskan tembang karya sastrawan Jawa  Ronggowarsito. Inti pesannya adalah  seorang pemimpin harus senantiasa anantepi kamandiko, yakni menyatunya antara ucapan dengan tindakan atau perbuatan. Kekuasaan yang penuh dusta atau kebohongan, tidak akan pernah awet.

Selain itu kebohongan juga akan merusak wibawa kekuasaan. “Mboten awet, nyidrakke wibowo,” pesan Anom Suroto. Dalam kesempatan itu Anom Suroto juga menghadiahi Anies Baswedan sebuah wayang gunungan atau kayon koleksinya. Kabarnya, kayon tersebut salah satu favorit Anom Suroto yang pernah dipakai pentas di luar negeri.

Terakhir muncul saat Anom Suroto pentas wayang kulit di Rusia pada tahun 2018. “Semoga Allah ridho, jejer sebagai Presiden RI,” kata Anom Suroto saat mengulurkan wayang gunungannya.

Jejer dalam khazanah kebudayaan Jawa mengandung arti jelas atau tegas. Jejer juga dapat diterjemahkan sebagai doa kepada Anies Baswedan menuju kursi Presiden RI 2024. Sementara dalam tradisi wayang kulit, gunungan wayang atau kayon berfungsi sebagai pembuka dan penutup lakon wayang.

Dan kayon yang dihadiahkan Anom Suroto kepada Anies Baswedan merupakan kayon gapuran, yakni kayon yang menggambarkan gapura atau pintu gerbang Istana. “Dalam kebudayaan Jawa, ini artinya sebuah sanepo atau simbol dukungan Ki Anom (Anom Suroto) agar Anies (Anies Baswedan) melangkah menuju Istana Negara,” ujar Ketua Komunitas Pelestari Seni dan Budaya Nusantara (KPSBN) Yoga Mandira.

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on linkedin

SERING DIBACA

IKUTI KAMI