Kegigihan Demak dan Wali Songo dalam Mentransformasikan Islam
- Januari 25, 2023
- 8:28 pm

SANTRI KERTONYONO – Munculnya Kesultanan Demak yang disokong kewibawaan Wali Songo telah mengakhiri kekuasaan Majapahit. Begitu Demak berkuasa, proses Islamisasi di tanah Jawa menemukan jalan lapangnya. Syiar Islam lebih mudah diwujudkan.
Pada masa Kerajaan Majapahit, kerja-kerja keagamaan Wali Songo berlangsung lebih keras. Untuk membumikan ajaran Islam diperlukan strategi dakwah yang pas dan aman. Hal itu mengingat agama mayoritas adalah Hindu dan Budha.
Begitu Majapahit lengser, dakwah Islam oleh Wali Songo dilakukan lebih terbuka dan terang-terangan. Sebagai pusat dakwah Islam, berdirilah Masjid Demak.
“Terdapat sumber lain yang menegaskan jika Masjid Agung Demak atau Masjid Agung Bintoro didirikan tepat pada tahun 1477. Hal itu nampak dari sebuah catatan yang berbunyi Candrasengkala Lawang Trus Gunaning Janmi yang secara tak langsung adalah penanda di tahun 1399 Saka,” tulis Usamah dalam Tesis Transformasi Islam dari Demak Hingga Mataram.
Eksistensi Wali Songo tidak hanya berkutat di seputar masalah keagamaan. Kehadirannya di tengah arus politik juga turut mengukuhkan kekuasaan Demak. Legitimasi itu berbentuk sidang Wali. Dalam beberapa permasalahan, keputusan Wali Songo menentukan hukuman apa yang mesti dijatuhkan sultan.

Legitimasi Berubah Orientasi
Para penguasa Kesultanan Demak dalam perjalanannya mencampuradukkan urusan agama dan budaya. Begitu juga dengan Wali Songo. Yang semula fokus pada wilayah syariat semakin meluas pada urusan sinkretik yang ada di masyarakat.
Dalam membuat keputusan, para Wali memiliki kedudukan yang sejajar dengan penguasa Demak. Suara sultan atau raja senada dengan suara para Wali. Keputusan raja tidak boleh bertentangan dengan ajaran Islam. Salah satunya terlihat pada polemik ajaran Syekh Siti Jenar.
”Salah satu hasil dari hukum legitimasi Wali dan Raja Demak adalah saat membuat putusan penghukuman Syekh Siti Jenar saat sidang Wali keempat dilaksanakan,” ungkap Sartono Kartodirdjo dalam buku 700 Tahun Majapahit.
Wali Songo juga berperan besar dalam urusan perluasan kekuasaan Kesultanan Demak. Ada peran Wali Songo saat Demak meluaskan kekuasaan ke daerah Jawa Barat hingga Banten. Para Wali memiliki kepentingan persebaran ajaran Islam makin meluas.
Pada masa kekuasaan Demak, urusan negara dan kepentingan agama berjalan beriringan. Kendati demikian, saat terjadi perpecahan kelindan antara kekuasaan negara dan agama menimbulkan persoalan yang berbuntut panjang.
“Legitimasi Wali juga tak terlepas dari masalah, contohnya saat Walisongo terpecah menjadi dua golongan yakni putiah dan aba’ah. Legitimasi yang ada menjadi terpencar disesuaikan dengan golongan mana yang mengikuti putiah, dan golongan mana yang mengikuti aba’ah,” kata Yusep Munawar Sofyan dalam Skripsi “Kekuasaan Jawa: Studi Komparatif Sistem Kekuasaan Kerajaan Majapahit dan Demak.
Baca juga
- Peran Alim Ulama dalam Merekatkan Kembali Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
- Ungkapan Anies Baswedan untuk Kondang Sutrisno: Selamat Jalan Pejuang
- Lahir Rabu Kliwon, Anies Baswedan Masuk Circle Weton Presiden
- Makna Lakon Wayang Kulit Bima Suci Buat Anies Baswedan
- Kisah Unik Wan Sehan di Rumah Anies Baswedan