Habib Novel Alaydrus: Berakhlak Mulia, Gampang atau Susah?

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on linkedin
Habib Novel Alaydrus sedang menyampaikan sebuah nasehat /Foto Tangkapan layar YouTube

Kehidupan di dunia ini semakin terasa begitu indah dan damai manakala sesama manusia dalam beragam dimensi struktur sosialnya saling mengedepankan akhlak mulia. Bukan hanya itu, bahkan terhadap makhluk-makhluk ciptaan Allah lainnya, seperti binatang dan tanaman, manusia juga sudah selayaknya memberikan perlakukan terbaik karena ia juga bernyawa.

Habib Novel Alaydrus saat memulai kajian bertajuk Sapa Sabahat HNA, menyitir sebuah hadits, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”. Kemudian, ia juga menyebutkan bahwa muslim yang baik akan selalu tampil lebih baik. Hari ini harus lebih baik dari hari yang lalu. Kuncinya, adalah dengan berakhak mulia.

Lebih lanjut, Habib Novel Alaydrus mengemukakan tentang apa dan bagaimana akhlak mulia itu operasional dalam kehidupan sehari-hari. Ia menjelaskan dengan mengkaji kumpulan nasihat Habib Abdullah bin Abu Bakar Alaydrus dalam kitab Al Kibritul Ahmar bab tentang akhlak mulia.

Akhlak mulia adalah jika kamu mampu berbuat baik kepada orang yang mengganggumu, menyaktitimu. Menyayangi ciptaan Allah, bahkan mampu menyayangi orang yang memusuhimu, mampu menyayangi seekor anjing yang dipandang mungkin membawa najis tapi kamu mampu untuk menyayanginya.

“Itulah yang disebut berakhlak mulia. Jadi, akhlak mulia itu kalau orangnya mampu berbuat baik kepada orang yang mengganggunya,” tandasnya dikutip dari akun YouTube Habib Novel Alaydrus seraya bertanya, “Apa ini kira-kira mudah atau susah?”

Habib Novel Alaydrus mencontohkan dengan melukiskan beberapa peristiwa. Ketika tengah menyetir kendaraan, misalnya, lalu dari belakang ada kendaraan lain membunyikan klakson keras dan berkali-kali hingga memekakkan telinga.

Bagi orang yang beraklak mulia, kata Habib Novel Alaydrus, tidak akan merespons dengan menutup jalan dan atau membalas dengan menglakson balik keras-keras. Tetapi sebaliknya, berbuat baik kepada orang yang dianggap mengganggunya itu dengan menepikan kendaraan atau minggir untuk memberi jalan. “Nah ini namanya orang yang berakhlak mulia. Kalau gak minggir, gak kasih jalan, justru membalas klakson balik maka itu akhlaknya gak mulia,” jelas Habib Novel Alaydrus.

Jadi, membalas orang yang buruk atau jahat, mengganggu atau menyakiti kita dengan berbuat baik kepadanya. Itu namanya berakhlak mulia. Selain menjelaskan bagaimana akhlak mulia terhadap sesama manusia, Habib Novel Alaydrus juga menjelaskan pentingnya berahklak mulai dengan menyayangi makhluk Allah, semua cipataan Allah disayangi.

Ia mencontohkan ketika ada semut di meja, biasanya langsung bunuh dan menganggap tidak punya nyawa. Kalau kita punya akhlak mulia, terhadap semut di atas meja disingkirkan dengan tidak membunuhnya, tetapi menyingkirkannya dengan cara yang lemah lembut. Nah, itu baru orang yang berakhlak mulia, sampai-samapai orang berakhlak mulia itu akan menyayangi apa-apa yang ada di sekitarnya.

Habib Novel Alaydrus pun mengungkapkan bagaimana Nabi Muhammad saw karena sayangnya dengan makhluk-makhluk Allah swt, benda-benda di sekitarya diberinya nama.

Mungkin kita tidak menyadari ada kehidupan di sekitar kita. Tanaman yang punya salah apa-apa kita bunuh tanpa sebab atau alasan yang benar. Karena mungkin tidak suka lalu dicabuti, padahal itu tanaman punya kehidupan . “Nah, orang yang berakhlak mulia semua langkahnya itu betul-betul diperhitungkan baik terhadap manusia maupun yang lainnya. Ini makhluknya Allah, ciptaannnya Allah,” tandasnya.

Melihat manusia sebagai ciptaan Allah, disayangi. Kalau punya aib ditutup, punya salah dimaafkan, punya keburukan didoakan agar dapat ampunan. Ini namanya berakhlak mulia. Bukan justru mendoakan dengan keburukan, kehancuran, kecelakaan, karena ini bukanlah akhlak mulia.

Habib Novel Alaydrus kembali mencontohkan dengan sebuah ilustrasi. Ketika lihat orang di kampung naik motor, misalnya, yang mengebut dan membunyikan klakson di lorong gang, di depan orang, jangan didoakan semoga celaka, jatuh, tersungkur.

“Kalau orang yang akhlaknya mulia, maka orang yang mengganggu di jalanan kampung dengan motornya, didoakan mudah-mudahan dia selamat, tidak mengalami kecelakaan. Ini namanya orang yang berakhlak mulia. Mampu menyayangi makhluk Allah swt,” ujarnya.

Bahkan terhadap musuh sekalipun, juga harus bisa menyayangi. Seorang ulama, Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi, pengarang Kitab Maulid Simtud Durar, jelas Habib Novel Alaydrus, kalau mau tidur semua yang memusuhinya didoakan secara khusus dengan doa-doa yang luar biasa sampai-sampai istri Habib Ali pun cemburu.

“Saya lihat orang-orang didoakan dengan doa-doa yang bagus. Saya tidak mendengar engkau mendoakan untuk saya,” kata istri Habib Ali. Maka Habib Ali pun mengatakan, “Saya doakan kamu di dalam hatiku. Setiap orang lain didoakan, kamu selalu tersebut dihatiku.”

Nah, ini istri Habib Ali sampai cemburu, karena memang doanya Habib Ali untuk orang-orang yang memusuhinya, indah. Ini mewarisi akhlak Nabi Muhammad saw ketika beliau dilempari batu. Rasul tidak mendokan dengan keburukan, tetapi mendoakan kebaikan. “Ya Allah beri bimbingan kepada kaumku karena mereka sesungguhnya tidak mengetaui.” Nah, ini namanya akhlak mulia.

Habib Novel Alaydrus juga mengisahkan tentang perjumpaan ulama dengan seekor anjing dalam suatu perjalanan yang menggambarkan betapa menyayanginya sang ulama tersebut terhadap anjing yang dijumpainya.

Pernah ada ulama berjalan di suatu lorong yang sempit bersama murid-muridnya, dan dari arah yang berlawanan datang seekor anjing. Lalu murid-muridnya berusaha untuk mengusir anjing tersebut dari gang itu.

Sang ulama yang mengetahui aksi murid-muridnya kemudian melarang murid-muridnya mengusir anjing itu, sembari berkata, “Jalan ini cukup untuk kita dan cukup untuknya, kita tidak tahu siapa lebih mulia di hadapan Allah, kita atau dia. Nanti kita selamat dari neraka barulah kita lebih mulia di hadapan Allah swt.

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on linkedin

SERING DIBACA

IKUTI KAMI