Anies Baswedan Disebut Miliki Watak Kepemimpinan Puntadewa, Ini Alasannya

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on linkedin
anies baswedan puntadewa yudhistira
Tokoh Pewayangan Puntadewa atau sering dikenal Yudhistira /Foto: kejawenwetan.blogspot.com

SANTRIKERTONYONOAnies Baswedan disebut para dalang wayang kulit memiliki watak kepemimpinan seperti tokoh wayang Puntadewa atau Yudhistira.

Puntadewa merupakan saudara tua Pandawa, yakni kakak dari Bima atau Bratasena, Arjuna, serta Nakula dan Sadewa. Setelah melalui peristiwa Babad Alas Wonomerto, putra sulung Pandu Dewanata dengan Dewi Kunti itu juga merupakan Raja Amarta.

Sejumlah dalang wayang kulit melihat ada kesamaan watak kepemimpinan Puntadewa dengan Anies Baswedan. Pandangan itu didasarkan pada rekam jejak Anies.

Yakni di antaranya saat menjadi rektor Universitas Paramadina, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, hingga saat ini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Kalau di dunia pewayangan lakon Mahabharata, watak kepemimpinan Pak Anies Baswedan seperti Prabu Puntadewa,” tutur Ketua Pepadi (Persatuan Pedalangan Indonesia) Magetan, Jawa Timur Ki Muslimin Ariwibowo kepada SantriKertonyono.

Nama Puntadewa memiliki arti pusat keluhuran. Sebagai titisan Batara Darma atau Dewa Keadilan, Puntadewa juga bergelar Prabu Darmakusuma. Puntadewa terkenal berwatak lemah lembut, sabar, ikhlas dan senantiasa menyerahkan segala persoalan yang terjadi kepada sang pengatur kehidupan.

Puntadewa tekun dalam agamanya, tahu membalas guna dan selalu bertindak adil dan jujur,” demikian dikutip dari Ensiklopedi Wayang Purwa (1991), Emosi Puntadewa selalu terkendali. Meski dikuyo-kuyo oleh Kurawa, difitnah dan dibunuh karakternya, ia menghadapinya dengan tenang. Puntadewa meladeni semua ketidakadilan yang menderanya, tanpa memperlihatkan amarah.

Sikap ikhlas dan penuh kesabaran itu yang membuatnya tetap berdiri tegak di mana rakyat semakin mencintainya, dan pada akhirnya memenangkan pertempuran Bharatayuda.

Begitu juga dengan Pak Anies Baswedan. Pak Anies memiliki watak lembah manah sebagaimana watak Puntadewa. Emosinya selalu terkendali, tidak mudah terpancing. Sebuah watak pemimpin yang ideal di negeri ini,” kata Muslimin.

Anies Baswedan Nguri-uri Warisan Leluhur Nusantara

Anies Baswedan merupakan pembina Komunitas Pelestari Seni Budaya Nusantara (KPSBN). Sejak berdiri tahun 2015, KPSBN terus berupaya melakukan pelestarian peninggalan leluhur nusantara.

Salah satunya dengan menggelar pentas wayang kulit di wilayah Kabupaten Magetan Jawa Timur. Pagelaran wayang bersama Pepadi itu berlangsung marathon. Pelosok desa-desa menjadi lokasi pilihan.

Pentas yang sudah berjalan di antaranya di wilayah Kecamatan Takeran dan Kecamatan Kartoharjo. Kemudian pagelaran yang akan datang berlangsung di wilayah Kecamatan Nguntoronadi.

Pentas wayang kulit sebagai wujud kepedulian terhadap kesenian tradisional Jawa yang mulai terpinggirkan,” terang Ketua Pepadi Magetan Ki Muslimin Ariwibowo.

Menurut Muslimin, pagelaran wayang kulit yang dimotori KPSBN sangat membantu para dalang wayang kulit, utamanya dalang-dalang lokal. Di Magetan terdapat 22 orang dalang yang sejak pandemi Covid-19, total berhenti pentas.

Dengan adanya pentas wayang kulit, mereka kembali manggung. Karenanya para dalang, kata Muslimin merasa bersyukur. Mereka berharap apa yang dilakukan Anies Baswedan dengan KPSBN, tidak hanya berhenti di Magetan, tapi meluas ke seluruh Indonesia.

Termasuk para sinden dan niyogo kembali mendapat pemasukan. Kami para dalang wayang kulit di Magetan dan sekitarnya merasa berterima kasih dengan apa yang sudah dilakukan Pak Anies (Anies Baswedan),” pungkas Muslimin.

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on linkedin

SERING DIBACA

IKUTI KAMI